Senin, 07 Juli 2008

Detections Sensor

JENIS - JENIS DETEKTOR    
Secara umum detektor dibagi menjadi 2 jenis :
  • Deteksi dengan kontak langsung (bersentuhan dengan benda benda yang akan dideteksi)
  • Deteksi dengan tidak kontak langsung (tidak bersentuhan dengan benda yang akan dideteksi)
Detektor yang termasuk dalam jenis DETEKSI DENGAN KONTAK LANGSUNG :
  1. Limit Switch
  2. Pressure Switch
Detektor yang termasuk dalam jenis DETEKSI DENGAN TIDAK KONTAK LANGSUNG :
  1. Photoelectric
  2. Proximity
  3. Ultrasonic
Limit Switch
Bekerja berdasarkan perubahan posisi dari actuator (Bagian yang bersentuhan dengan objek yang dideteksi) yang menggerakkan kontak blok yang berada di dalam limit switch tersebut.
Pemilihan dari jenis actuator ini disesuaikan dengan aplikasi, ukuran, jenis dan bentuk obyek yang akan dideteksi.
Pressure Switch
Adalah alat untuk mempertahankan tekanan pada batasan tertentu (diantara batas PH, dengan batas bawah PB). Apabila tekanan mencapai nilai PH (maka switch akan berubah kondisi dari On ke Off) dan apabila tekanan berkurang dan mencapai nilai PB (maka switch akan berubah kondisi dari Off ke On).
Selisih antara nilai PH dan PB disebut Differensial.

Ada 2 tipe Pressure Switch: Fixed Differential dan Adjustable Differential
  1. Diferensial tetap (Fixed differential): Nilai diferensial tetap (tertentu), hanya nilai PH yang dapat diatur. Nilai PB didapat dari nilai PH dikurangi dengan nilai diferensialnya.
  2. Diferensial tidak tetap (Adjustable differential): Nilai diferensialnya dapat diatur, karena baik nilai PH maupun PB nya masing-masing dapat diatur.

Pressure Switch dibagi menjadi 2 jenis: Elektromekanik dan Elektronik    
  1. Elektromekanik: Bekerja dengan menggunakan komponen mekanik seperti pegas untuk mengukur tekanannya.
  2. Elektronik: Bekerja dengan menggunakan komponen elektronik (lebih presisi).

Pressure Transmitter atau Pressure Sensor alat pengukur tekanan dengan output berupa output analog (dapat berupa tegangan 0-10VDC atau berupa arus 4..20 mA), perubahan nilai output tersebut sebanding dengan perubahan tekanan yang dirasakan.

Proximity   
Ada dua tipe proximity: Inductive Proximity dan Capacitive Proximity.
- Inductive Proximity:

  • Bekerja berdasarkan perubahan induktansi apabila ada obyek metal yang berada dalam daerah kerjanya. Hanya dapat mendeteksi benda yang terbuat dari metal, dengan jarak deteksi maksimum 6cm. Jarak deteksi dipengaruhi dari jenis metal obyeknya (misal: jarak deteksi untuk besi berbeda dengan tembaga, dll).

- Capacitive Proximity:

  • Bekerja berdasarkan perubahan kapasitas apabila ada obyek yang berada dalam daerah deteksinya.


  • Dapat mendeteksi semua jenis benda dalam jarak deteksi maksimum 2 cm.


  • Berdasarkan tipe pemasangan / mounting-nya, proximity ada 2 macam: Flush dan Non Flush.


  • Flush maksudnya dalam pemasangannya dapat dibenamkan dalam metal.


  • Non Flush maksudnya dalam pemasangannya harus diberi jarak antara proximity dengan benda-benda metal disekitarnya.


Ultrasonic
Bekerja dengan mendeteksi pantulan gelombang suara ultra oleh obyek yang berada dalam daerah deteksinya.
Dapat mendeteksi segala jenis benda dalam jarak deteksi maksimum 1 M.
Photoelectric   
  • Terdiri dari bagian transmitter (pemancar cahaya) dan bagian receiver (penerima cahaya).
  • Photoelectric bekerja berdasarkan ada tidaknya cahaya (berasal dari transmitter) yang diterima oleh bagian reciever.
  • Ada dua jenis switching dari sensor ini, yaitu Dark On dan Light On.
- Dark On: Sensor akan On jika tidak ada cahaya yang diterima oleh receiver.
- Light On: Sensor akan On jika ada cahaya yang diterima oleh receiver.    

Photoelectric dapat mendeteksi segala jenis benda dengan jarak deteksi maksimum 100 M.
Sistem kerja photoelectric dibagi menjadi lima, yaitu: Thru-beam, Reflex, Polarized Reflex, Diffuse dan Diffuse with Background Suppression.
  • Thru-beam: Pada tipe ini Transmitter dan Receiver terpisah dalam 2 unit, bila obyek menghalangi cahaya dari transmitter ke receiver maka keluaran dari sensor ini akan berubah sesuai dengan jenis switching dari sensor tersebut.
  • Reflex: Pada tipe ini Transmitter dan Receiver berada dalam 1 unit, dan dibutuhkan sebuah reflektor untuk memantulkan cahaya dari transmitter ke receivernya. Bila obyek menghalangi cahaya yang diterima receiver, maka keluaran dari sensor akan berubah sesuai dengan jenis switching-nya. Tipe ini tidak bisa digunakan untuk mendeteksi obyek yang mengkilap, karena pantulan cahaya dari trans mitter oleh obyek yg mengkilap dapat mengacaukan kerja sensor tersebut.
  • Polarized Reflex: Merupakan pengembangan dari tipe refleks, sehingga tipe ini bisa digunakan untuk mendeteksi obyek yang mengkilap.
  • Diffuse: Pada tipe ini Transmitter dan Receiver berada dalam 1 unit. Apabila receiver menerima cahaya dari transmitter yang dipantulkan oleh obyek, maka keluaran dari sensor akan berubah sesuai dengan jenis switching-nya .
  • Diffuse With Background Suppression: Tipe ini merupakan pengembangan dari tipe diffuse, sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi obyek dengan latar belakang. Jarak deteksi pada sistem ini dapat diatur sehingga hanya pantulan dari obyeknya yang mengubah keluaran dari sensor, sedangkan pantulan dari latar belakang tidak akan mengubah keluaran dari sensor.

Osiconcept (Offering Simplicity through Innovation) merupakan konsep baru dari Schneider Electric di bidang Sensor (Photoelectric, Proximity, Limit Switch, Pressure Switch). Dengan konsep ini memudahkan Anda dalam memilih sensor yang tepat sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda:
  1. Photoelectric dengan Osiconcept menggabungkan ke 5 tipe (thru-beam, reflex, polarized reflex, diffuse dan diffuse with background suppression) include productnya.
  2. Proximity dengan Osiconsept menggabungkan tipe Flush dan Non Flush , include product.
  3. Limit Switch dengan Osiconcept menawarkan limit switch modular yaitu: baik kepala, body, dan kontak blok dapat saling dipertukarkan, sehingga menghemat waktu dan biaya pemeliharaan
  4. Pressure Switch dengan Osiconcept menawarkan kemudahan dalam hal pengaturan parameter tekanan (PH, PB, dll.)

Keuntungan dengan Osiconcept:
  • Bagi pembuat mesin / OEM: Membuat desain mesin menjadi lebih mudah; dengan Osiconcept sensor dapat diadaptasikan dengan berbagai keadaan / kondisi sesuai dengan keinginan Anda. Osiconcept membuat mesin Anda lebih fleksibel untuk berbagai aplikasi.
  • Bagi Penjual / Toko: Memudahkan Anda dalam memilih sensor yang cocok dengan kebutuhan pelanggan; Osiconcept menggabungkan beberapa jenis sensor ke dalam satu produk sehingga mengurangi jumlah pilihan sensor. Sensor dengan Osiconcept fleksibel untuk berbagai aplikasi pelanggan Anda.
  • Bagi Pengguna / end user: Mempersingkat waktu berhenti mesin Anda pada waktu pemeliharaan; Osiconcept menawarkan produk sensor yang fleksibel, mudah dalam instalasi dan pengaturannya.

Schneider Electric dengan product Telemecanique menyediakan 3 pilihan untuk sensor:
  • Tipe Universal: Dilengkapi dengan Osiconcept, cocok untuk berbagai kebutuhan Anda.
  • Tipe Optimum: Sensor tipe ekonomis dengan berbagai pilihan jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
  • Tipe Aplikasi: Untuk aplikasi khusus yang membutuhkan sensor dengan spesifikasi tertentu.

Tipe koneksi:
  • Kabel: sensor telah dilengkapi dengan kabel, sehingga cocok untuk pemasangan di daerah lembab (IP lebih tinggi).
  • Konektor: sensor dilengkapi dengan konektor, memudahkan dalam pemeliharaan (penggantian).
  • Screw clamp terminals: cocok apabila sensor dipasang cukup jauh dari interfacenya (PLC, Pilot Light dll.) dan dibutuhkan panjang kabel yang fleksibel.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar